LEWOLEBA – DALAM rangka menindaklanjuti Edaran Bupati Lembata Nomor 11 Tahun 2025 tentang Gerakan Menanti Hujan, Pemerintah Kabupaten Lembata bersama Pramuka se-Kota Lewoleba pada Senin, 15 September 2025 melaksanakan aksi awal pembersihan Kali Wangatoa.
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq turun langsung memimpin aksi bersih-bersih di Kali Wangatoa yang kerap dijadikan warga tempat pembuangan sampah.
Ia didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Cristian Rimba Raya dan sejumlah pimpinan OPD lainnya bersama anggota Pramuka se-Kota Lewoleba.
Pembersihan dimulai dari kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lewoleba hingga menuju SMA Negeri 1 Nubatukan. Kawasan ini merupakan titik rawan banjir. Setiap musim hujan, Kali Wangatoa sering meluap dan merendam pasar serta rumah warga sekitar.
Dalam arahannya, Bupati Kanis Tuaq menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata gotong royong masyarakat Lembata dalam menghadapi musim hujan.

Kepada seluruh Lurah, Camat, dan aparat pemerintah Bupati Kanis Tuaq ingatkan untuk tidak tinggal diam, tetapi menggerakkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran air tetap berfungsi dengan baik.
“Gerakan hari ini adalah awal. Saya ingin seluruh masyarakat mengambil bagian. Kita tidak boleh menunggu banjir datang baru panik, tetapi harus bersiap sejak sekarang. Menjaga kali berarti menjaga rumah, menjaga pasar, dan menjaga masa depan anak-anak kita,” tegas Bupati Kanis Tuaq.
Pemerintah Kabupaten Lembata berharap aksi ini menjadi contoh dan pemicu gerakan serupa di semua wilayah kecamatan dan desa, sehingga masyarakat siap menyongsong datangnya musim hujan dengan kesadaran bersama.
Saat ini, penanganan sampah Kota Lewoleba telah dikembalikan pengelolaannya kepada Dinas Lingkungan Hidup setelah sebelumnya ditangani Kecamatan Nubatukan sejak kepemimpinan Camat Maria Anastasia Bara Baje. (*/Tim LembataNews)