Jumat, Mei 16, 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Lembata News
  • Home
  • Hukrim
  • Polkam
  • Travel
  • Ekbis
  • Humaniora
  • Sport
  • Nasional
  • Dunia
  • Life Style
  • Login
No Result
View All Result
Lembata News
No Result
View All Result
Home Headline

Warga Lembata Minta Ubah Makan Gratis Jadi Sekolah Gratis

LembataNews by LembataNews
Maret 20, 2025
in Headline, Humaniora
0
Alexander Take Orang, anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai NasDem foto bersama warga Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Lembata usai reses di kantor desa setempat Kamis, 20 Maret 2025.

Alexander Take Orang, anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai NasDem foto bersama warga Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Lembata usai reses di kantor desa setempat Kamis, 20 Maret 2025.

0
SHARES
58
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LEWOLEBA – PROGRAM makan bergizi gratis yang digelontorkan Presiden Prabowo Subianto ternyata tak semuanya mendapat respons positif dari masyarakat. Masyarakat bahkan mengharapkan agar program makan bergizi gratis digantikan dengan program sekolah gratis.

Mia, warga Desa Hoelea 2 saat reses anggota DPRD Provinsi NTT dati Fraksi Partai NasDem Alexander Take Ofong di Desa Hielea 2, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Kamis, 20 Maret 2025 mengatakan, walau siswa di Desa Horlea belum mendapatkan program bantuan pemerintah itu, namun setelah mendapatkan informasi bahwa ada kasus daging mentah, membuat otangtua siswa menjadi khawatir. 

Related posts

Persika Karanganyar bermain imbang 1-1 saat menghadapi Persebaya Lembata dalam laga Rabu, 14 Mei 2025. Hasil imbang ini mengantar keduanya lolos ke babak delapan besar dan dipromosikan ke liga 3 nasional.

Lolos Liga 3 Nasional, Kembang Api Pecah di Langit Kota Lewoleba

Mei 15, 2025
SMKN 3 Mataram, telah menyerahkan 2 unit motor listrik hasil konversi ke Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan di Bekasi, Jawa Barat, sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat bengkel konversi Grade A.

Penuhi Persyaratan Kemenhub, SMKN 3 Mataram dan PLN UIP Nusra Kejar Target Bengkel Konversi Grade A Pertama se-Nusa Tenggara

Mei 13, 2025

Ia mengatakan, belajar dari pengalaman di daerah lain tersebut, ia menyarankan agar program. Makan bergizi gratis digantikan dengan program sekolah gratis. 

Sebab, lanjutnya, banyak anak sekolah yang putus sekolah karena orang tua tak sanggup menyekolahkan anaknya. Sehingga, dengan mengalihkan makan gratis ke sekolah gratis, maka anak-anak yang putus sekolah bisa krmbali sekolah. 

Hal senada juga dikemukakan warga Desa Puor, Kecamatan Wulandoni. Mereka juga menolak program makan bergizi gratis dan meminta Pemerintah Pusat menggantikannya dengan program sekolah gratis. 

Menanggapi permintaan warga tersebut, anggota DPRD Provinsi NTT dati Fraksi Partai NasDem Alexander Take Ofong menegaskan, yerkait program pemberian makan bergizi gratis merupakan program nasional dan sebagai penyelenggara, pemerintah daerah harus berupaya agar bisa dijalankan. 

Akan tetapi, program ini tidak bisa diterima begitu saja. 

“Secara pribadi saya menolak program ini karena tidak masuk akal, tidak berdayakan masyarakatnya dan tidak berdampak apa-apa. Ada pepatah katakan berilah kail bukan berikan ikan. Lalu kenapa beri makan. Lebih baik dorong masyarakat bertumbuh maju agar bisa beri makan sendiri anak-anak. Beri makan anak adalah tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Biarlah tanggung jawab masyarakat dijalankan dan pemerintah jangan ambil alih tanggung jawab masyarakat,” tegas Alex Ofong. 

Dengan mengambil alih urusan masyarakat, lanjutnya, pemerintah akhirnya mengabaikan tugas utamanya.

Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk program makan bergizi gratis untuk NTT sebesar Rp8 triliun lebih. Jika alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis itu digunakan untuk membangun infrastruktur di NTT, maka dengan dana Rp8 triliun itu permasalahan infrastruktur jalan di NTT bisa teratasi. 

“Dana 8 T untuk NTT, kalau dana ini untuk infrastruktur maka akan sangat maju NTT ini,” tegasnya. 

Dikatakannya, program makan bergizi gratis yang baru mulai dijalankan itu saat ini sudah mulai menuai permasalahan. Jika di awal-awal pelaksanaan sudah bermasalah dengan masalah makanan yang basi, bau, dan berulat, maka lambat laun akan muncul makanan beracun karena untuk menyediakan sayur dan buah yang cukup para petani menggunakan pupuk kimia yang banyak yang pada akhirnya menjadi racun bagi anak-anak yang mengkinsumsi makanan bergizi gratis. 

Karena itu menurut Alex Ofong, program tersebut tidak tepat dan akan lebih baik jika dialihkan ke sekolah gratis. 

“Banyak juga yang sudah usulkan itu. Papua sudah ada gerakan menolak, tinggal di NTT,” tutupnya. (Tim LembataNews)

Previous Post

Perjuangkan Perpanjangan Jalan Negara, Alex Ofong Minta Dukungan Kepala Desa di Kedang

Next Post

Gelar Diseminasi Hasil Riset Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lembata Tahun 2024, KPU Lembata Wujudkan Akuntabilitas Publik

Next Post
Ketua KPU Lembata Hermanus Haron Tadon bersama komisioner KPU Lembata dan Sekretaris KPU saat pembukaan kegiatan Diseminasi Hasil Riset Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Lembata Tahun 2024 di aula Lembata Indah Hotel, Sabtu, 22 Maret 2025.

Gelar Diseminasi Hasil Riset Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lembata Tahun 2024, KPU Lembata Wujudkan Akuntabilitas Publik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RECOMMENDED NEWS

Leye atau dalam bahasa Jaa disebut Jali jali merupakan salah satu pangan lokal yang terancam punah. Leye di wilayah Kedang merupakan salah satu pangan lokal yang masih dipertahankan berkat tradisi adat masyarakat setempat terkhusus di Desa Hoelea 1 dan Hoelea 2, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Leye, Sejarah dan Peradaban Masyarakat Kedang

1 tahun ago
PLTP Mataloko di Kabupaten Ngada terus menunjukkan kemajuan positif. Hingga April 2025, progres fisik pembangunan telah mencapai 79,57%.

PLTP Mataloko Dorong Energi Bersih, Ahli Tegaskan Fenomena Geothermal Alamiah

2 minggu ago
Paulus Doni Ruing (tengah), bakal calon bupati Lembata.

PDR Punya Segudang Aksi Loncatan untuk Kemajuan Lembata

1 tahun ago
Rumah warga yang dibakar massa dalam konflik antar-desa di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur,Senin, 21 Oktober 2024.

Konflik Berdarah kembali terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur

7 bulan ago

FOLLOW US

BROWSE BY CATEGORIES

  • Dunia
  • Editorial
  • Ekbis
  • Headline
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Life Style
  • Nasional
  • Polkam
  • Sport
  • Travel
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#Business #Delivery #Investment #Planning #Services #Solution #Wise 2018 League Balinese Culture Bali United Budget Travel Champions League Chopper Bike Doctor Terawan Istana Negara Market Stories National Exam Visit Bali

POPULAR NEWS

  • Dokter Syafira yang menangani korban sedang memberikan penjelasan kondisi korban kepada keluarga di ruang bedah RSUD Lewoleba, Senin, 14 Oktober 2024.

    Disiram Air Keras, Meysa Chatelin Witak Terbaring Lemah di Ruang Bedah RSUD Lewoleba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koko Cimeng, Predator Penyuka Siswi SMP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Politisi PKB, PDIP, dan PKS Dukung Paket Tunas, Kok Bisa Begitu, Ada Apa Ya????

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Puspa Kecam Perlakuan Tak Manusiawi pada Anak di Bawah Umur di Desa Normal 1

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Temuan Inspektorat Belum Ditindaklanjuti, Masyarakat Peduli Desa Roma Tuntut Kades Roma Dinonaktifkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Alamat Redaksi : Lewoleba Timur, Nubatukan, Nusa Tenggara Timur

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

© 2024 - lembatanews.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Hukrim
  • Polkam
  • Travel
  • Ekbis
  • Humaniora
  • Sport
  • Nasional
  • Dunia
  • Life Style
  • Editorial

© 2024 - lembatanews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In