LEWOLEBA – Memasuki hari kelima masa kampanye Pilkada Lembata 2024, Paket Tunas yang mengusung Kanis Tuaq – Muhamad Nasir kian menguat. Dukungan kepada Paket Tunas yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai NasDem terus mengalir.
Dalam kampanye rapat terbatas di Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Sabtu, 29 September 2024 malam, Paket Tunas mengunjungi sepuluh suku di Lamahora.
Kehadiran Kanis dan Nasir di Lamahora disambut dalam suasana keakraban dan kekeluargaan.
Agus Rongan, sesepuh dan tokoh masyarakat Lamahora yang juga perwakilan sepuluh suku di Lamahora mengatakan, Tunas datang mau sampaikan siapa itu nelayan, tani, ternak (NTT). NTT menurut dia sudah sangat melekat dengan masyarakat Lamahora yang sehari-hari menggeluti nelayan, tani, dan ternak.
Menurut dia, hanya Tunas yang bisa urus nelayan, tani dan ternak karena mereka adalah anak petani dan nelayan.
“Tunas akan terus tunas, tumbuh dan berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Agus Rongan.

Karenanya, ia meminta semua warga Lamahora terutama nelayan, tani, ternak untuk jangan ragu lagi pada Paket Tunas.
“Saya ajak semua warga nelayan, tani, ternak untuk mari jatuhkan pilihan sesuai profesi kita agar nasib kita bisa diperjuangkan oleh Tunas,” tegas Agus Rongan.
Ia juga meminta dukungan keluarga sepuluh komunitas adat Lamahora untuk tidak menyia-nyiakan dukungan karena hanya Tunas yang melihat secara jeli siapa itu nelayan, tani, dan ternak. “Jadi jangan salah alamat, salah tusuk karena salah alamat akan merana,” tegasnya dan menambahkan, “Warga Lamahora mayoritas tani dan kami kan bungkus. Jangan cepat terprovokasi dan tergiur”.
Alfonsius Tubun Making, warga Lamahora mengaku ia begitu bersemangat ketika mendengarkan penyampaian visi, misi, dan program kerja Paket Tunas.
“Kami orang Lamahora campuran nelayan, tani, ternak, dan sebagai peternak, kami akan dukung, tapi kami akan kawal dan tuntut janji prioritas program nelayan, tani, dan ternak,” kata Alfons.

Dia mengakui, persoalan peternakan selama ini adalah sol pemasaran. Terkadang di saat ternak sudah siap dipasarkan, namun daya beli masyarakat rendah sehingga sulit dipasarkan.
Selain masalah pemasaran, lanjutnya, sebagai peternak juga menghadapi permasalahan bibit dan pakan ternak. Karenanya, ketika mendengar program menyiapkan pakan sendiri, ia begitu tertarik karena dengan begitu bisa membuat peternak ayam potong lebih bergairah.
Ia juga mendorong Paket Tunas jika terpilih untuk membatasi bahkan menghentikan ayam beku ke Lembata agar peternak ayam di Lembata bisa semakin bergairah.
“Terim kasih Paket Tunas yang sudah hadir untuk bersama dukung dan beri suara agar harapan bisa diakomodir dengan baik. Kami di Lamahora buka pintu untuk Tunas, mari sama-sama kerja keras buktikan Paket Tunas terus tumbuh dan berikan kenyamanan bagi semua. Semoga restu leluhur Lewotana bisa jadi pemimpin lima tahun ke depan,” tandas Alfons. (Tim LembataNews)