LEWOLEBA – Alat musik tradisional Tatong, merupakan salah satu alat musik tertua yang diwariskan leluhur Kedang.
Sesuai penuturan Emanuel Ledo Apenobe, pegiat budaya dan pelestari Tatong di Desa Leuwayan, Kecamatan Omesuri, Tatong sudah ada sejak tahun 300 Masehi.
Alat musik tradisional Tatong dimainkan oleh nenek moyang untuk melepaskan kepenatan setelah bercocok tanam di kebun.
“Tatong diangkat sebagai alat musik tak benda yang akan diwariskan sampai ke anak cucu sebagai kebanggaan masyarakat Kedang” katanya.
Irama yang dihasilkan alat musik Tatong sejauh ini masih sebatas untuk mengiringi tarian. Belum dapat membentuk notasi untuk mengiringi nyanyian.
Alat musik Tatong terbuat dari satu ruas batang bambu seukuran kurang lebih 1 meter. Pada bambu itu lalu disayat kulitnya membentuk dawai dengan ukuran atau lebar dawai disesuaikan dengan irama yang akan dibentuk.
Jumlah dawai dalam setiap Tatong sebanyak empat dawai. Dua dawai di sebelah kanan, dan dua dawai lainnya di sebelah kiri. Di bagian tengahnya dibentuk lubang memanjang.
Tatong dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan dua bilah bambu yang dipegang di tangan kiri dan tangan kanan.
Bunyi atau irama Tatong membentuk irama sesuai bunyi gong dan gendang di masa kini, yang terdiri atas irama gong kecil yang dalam bahasa Kedang disebut “Kengke”, dua gong berukuran sedang yang dalam bahasa Kedang disebut “Lekaq”, dan tiga irama gong besar yang dalam bahasa Kedang disebut “Gasaq”.
Empat buah dawai pada Tatong mewakili empat irama gong, yakni ‘Lekaq’, ‘Kabolu’, dan ‘Kong Rian’. Sedangkan untuk irama Kengke biasanya dimainkan pada Lekaq.
Untuk posisi atau letak masing-masing irama, jika penabuhnya menggunakan tangan kanan dominan, maka Lekaq di bagian kiri, Kabolu di sebelah kanan, dan Kong Rian di bagian tengah.
“Kalau orang kanan, lekaq beq weri, kabolu wana, Rian sue beq ayaq (kalau orang kakan, Lekaq sebelah kiri, Kabolu di kanan, dan Kong Rian di tengah),” terang Emanuel Ledo Apenobe.
Sedangkan untuk gendang, tetap menggunakan gendang yang biasa digunakan saat ini.
Tatog terbuat dari bambu yang disayat bagian luarnya membentuk dawai yang dimainkan untuk menghasilkan nada.
Untuk membuat Tatong, diperlukan satu ruas bambu. Pembuatan Tatong memang tidak terlalu membutuhkan keahlian khusus. Namun harus dilakukan oleh yang benar-benar paham tentang nada dan irama musik tradisional untuk mengiring tarian tradisional Kedang.
Tatong terdiri atas empat dawai dan pada bagian tengahnya dibuatkan lubang memanjang.
Sedangkan untuk membunyikan, disiapkan dua bilah bambu seukuran sumpit untuk memukul dawai. (Tim LembataNews)