Kamis, September 18, 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Lembata News
  • Home
  • Hukrim
  • Polkam
  • Travel
  • Ekbis
  • Humaniora
  • Sport
  • Nasional
  • Dunia
  • Life Style
  • Login
No Result
View All Result
Lembata News
No Result
View All Result
Home Ekbis

Hindari Dugaan Gratifikasi, Bala Wukak Tolak Ikut Stuba ke PLTP Kamojang, Jawa Barat

LembataNews by LembataNews
Juli 16, 2024
in Ekbis, Headline
0
Hindari Dugaan Gratifikasi, Bala Wukak Tolak Ikut Stuba ke PLTP Kamojang, Jawa Barat

oppo_0

0
SHARES
139
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LEWOLEBA – Rencana pembangunan PLTP Atadei di Kecamatan Atadei baru diawali sosialisasi dan ekspos rencana pengadaan tanah. Janji PLN menggelar sosialisasi dampak pembangunan PLTP kepada masyarakat sejauh ini belum juga dilakukan. Namun, di tengah kegamangan masyarakat soal dampak negatif pembangunan PLTP Atadei, PT PLN (Persero) UPP Nusra III ternyata telah memboyong rombongan dari Lembata untuk studi banding ke PLTP Kamojang, Jawa Barat.

Rombongna yang terdiri atas pimpinan dan anggota DPRD Lembata, Penjabat Bupati Lembata dan sejumlah pimpinan OPD, masyarakat pemilik lahan dan wartawan sudah diberangkatkan menuju Kamojang pada Selasa, 16 Juli 2024.

Related posts

Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq saat berdiskusi dan mendengarkan masukan dari wisatawan mancanegara di ruang kerjanya, Selasa, 16 September 2025.

Bertemu Wisatawan Mancanegara, Bupati Kanis Tuaq Dengar Masukan untuk Pembenahan Pariwisata Lembata

September 16, 2025
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq saat turun langsung memungut sampah di Kali Wangatoa, Senin, 15 September 2025.

Gerakan Menanti Hujan, Bupati Lembata Turun Langsung Bersihkan Kali Wangatoa

September 15, 2025

Petrus Bala Wukak, anggota DPRD Lembata dari Fraksi Partai Golkar kepada LembataNews.id, Selasa, 16 Juli 2024 mengatakan, ia menolak berangkat studi banding ke PLTP Kamojang, Jawa Barat karena sepenuhnya difasilitasi oleh PLN.

Sebagai pejabat daerah, kata dia, tidak benar jika melakukan perjalanan untuk tugas ke luar daerah dengan biaya dari lembaga lain. Seharusnya, sebagai anggota DPRD, jika mengikuti studi banding seperti itu biaya sepenuhnya oleh lembaga Dewan.

Ia mengatakan, semula ketika dihubungi staf protokol pimpinan Pemkab Lembata, ia sempat mengiyakan untuk ikut dalam rombongan studi banding.

Akan tetapi, setelah tiket pergi pulangnya sudah dibeli, ia kembali mengkonfirmasi pihak protokol terkait pembiayaan. Ketika tahu bahwa semua pembiayaan difasilitasi oleh PLN, ia pun langsung menyatakan menolak dan tidak berangkat mengikuti studi banding dimaksud.

“Saya keberatan dan menolak jalan. Sikap saya ini untuk menghindari adanya gratifikasi kepada pejabat daerah dalam memuluskan aktivitas di sana (pembangunan PLTP Atadei) mengingat nilai proyek ini mencapai satu triliun rupiah,” tegas Bala Wukak.

Menurutnya, sebagai anggota DPRD, jika pembiayaan oleh lembaga Dewan maka ia akan ikut. Namun karena dalam kegiatan ini pembiayaannya sepenuhnya dari PLN maka ia menolak untuk berangkat.

“Model komunikasinya seperti apa oleh Pemda. Masakan tiketnya dibeli oleh PLN tapi yang membangun komunikasi malah Pemda. Saya sempat cek ke protokoler Pemda siapa yang fasilitasi, ternyata dibiayai PLN maka langsung saya tolak.
Semakin kecewanya saya ketika tahu bawa bupati pergi dengan biaya pemerintah dan tidak dibiayai oleh PLN. Ini siapa mau jebak siapa,” kata Bala Wukak.

Menurut dia, PLN memiliki kepentingan investasi di sana dan berangkat dengan dibiayai PLN perlu ditolak untuk menghindari gratifikasi.

“Perspektif lain dari dewan yang lain itu silakan tapi ini sikap saya. Kalau jalan dibiayai lembaga maka tentu saya jalan. Tapi karena dibiayai PLN maka saya tolak,” kata Bala Wukak.

Selain alasan pembiayaan, lanjut Bala Wukak, ia juga menolak berangkat studi banding karena tanggung jawab perusahaan (PLN) sampai saat ini belum tuntas, baik itu menyangkut ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan cagar budaya setempat.

“Saya inginkan semuanya clear dulu baru bisa jalan. Sebelum semuanya clear, harus duduk omong dulu. Anggarannya satu triliun jangan sampai dewan dianggap menerima suap,” tegasnya dan menambahkan, sosialisasi soal dampak pembangunan PLTP pun sejauh ini belum juga dilakukan pihak PLN.

“Bahwa bicara energi listrik, semua tentu mendukung, tapi karena ini akan berada di lokasi permukiman maka harus di-clear-kan dulu,” tandas Bala Wukak. (Tim LembataNews)

Previous Post

PKB Lembata Resmi Bergabung ke Koalisi PAN-PDIP

Next Post

Perjalanan Stuba Penjabat Bupati Lembata Tak Dibiayai PLN

Next Post
Quintus Irenius Suciadi, Asisten I Sekda Lembata

Perjalanan Stuba Penjabat Bupati Lembata Tak Dibiayai PLN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RECOMMENDED NEWS

Benediktus Polo Maing, Bakal Calon Wakil Bupati Lembata dari Partai NasDem.

NasDem Utamakan Kader, Ben Polo Maing Lebih Berpeluang Diusung di Pilkada Lembata

1 tahun ago
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan kebanggaannya atas diresmikannya 37 proyek ketenagalistrikan. Prabowo juga mengapresiasi kerja keras dan kerja sama seluruh pihak yang telah mewujudkan proyek ini.

Tiga Proyek strategis Tenaga Listrik di Labuan Bajo Diresmikan Presiden Prabowo 

8 bulan ago
Salah satu titik longsor di Kecamatan Nagawutun yang telah berhasil dibersihkan setelah Pemda Lembata mengerahkan alat berat turun ke lokasi longsor, Rabu, 3 April 2024.

Setelah Dibersihkan, Akses Jalur Boto-Lewoleba kembali Normal

1 tahun ago
Simeon Lake, Calon Bupati Lembata

Mon Odel, Kader Pejuang, Bukan Kader Penikmat Mengejar Kekuasaan

1 tahun ago

FOLLOW US

BROWSE BY CATEGORIES

  • Dunia
  • Editorial
  • Ekbis
  • Headline
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Life Style
  • Nasional
  • Polkam
  • Sport
  • Travel
  • Uncategorized

BROWSE BY TOPICS

#Business #Delivery #Investment #Planning #Services #Solution #Wise 2018 League Balinese Culture Bali United Budget Travel Champions League Chopper Bike Doctor Terawan Istana Negara Market Stories National Exam Visit Bali

POPULAR NEWS

  • Dokter Syafira yang menangani korban sedang memberikan penjelasan kondisi korban kepada keluarga di ruang bedah RSUD Lewoleba, Senin, 14 Oktober 2024.

    Disiram Air Keras, Meysa Chatelin Witak Terbaring Lemah di Ruang Bedah RSUD Lewoleba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koko Cimeng, Predator Penyuka Siswi SMP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Politisi PKB, PDIP, dan PKS Dukung Paket Tunas, Kok Bisa Begitu, Ada Apa Ya????

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Puspa Kecam Perlakuan Tak Manusiawi pada Anak di Bawah Umur di Desa Normal 1

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Temuan Inspektorat Belum Ditindaklanjuti, Masyarakat Peduli Desa Roma Tuntut Kades Roma Dinonaktifkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Alamat Redaksi : Lewoleba Timur, Nubatukan, Nusa Tenggara Timur

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

© 2024 - lembatanews.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Hukrim
  • Polkam
  • Travel
  • Ekbis
  • Humaniora
  • Sport
  • Nasional
  • Dunia
  • Life Style
  • Editorial

© 2024 - lembatanews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In