LEWOLEBA – Bakal Calon Wakil Bupati Lembata Yohanes Brekmans Brino Tolok yang akrab disapa Broin Tolok alias Botol adalah sosok yang konsisten atas pilihan perjuangannya dan ide-ide kritis. Dia bisa masuk di berbagai kalangan untuk kepentingan rakyat.
Abu Lado Purab, musisi muda yang sejak lama ikut berjuang bersama Botol memperjuangkan kepentingan rakyat kepada wartawan, Senin, 13 Mei 2024 mengatakan, sudah sejak lama memiliki hubungan yang dekat dengan Botol dalam urusan membela kepentingan masyarakat kecil.
Bersama Botol, mereka selalu berdiri berdiri bersama memperjuangkan kepentingan masyarakat sejak 17 tahun yang lalu.
“Waktu itu kami punya prinsip bahwa kami masih muda jadi bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat,” katanya.
Botol menurut Abu, mempunyai ide-ide kritis kepada pemerintah. Ia akan selalu berdiri tegak membela masyarakat kecil yang menjadi korban kebijakan pemerintah.
“Dia itu sosok yang konsisten atas pilihan perjuangannya dan ide-ide kritis. Dia bisa masuk di berbagai kalangan untuk kepentingan rakyat,” tegas Abu Lado Purab.
Sikap kritisnya terkadang disalahartikan oknum-oknum tertentu yang mau memanfaatkannya untuk menari diatas penderitaan rakyat. Sayangnya, ia akan selalu konsisten dan menepis ajakan seperti itu.
“Tapi dia ini kan konsisten jadi dia tetap kritis. Kalau pemerintah salah kami tetap kritis dan berjuang di jalan. Dia tidak ambisi bilang harus jadi ini jadi itu,” kata pelantun lagu Kuda Laka Loli ini.
Pilihan tetap di jalan perjuangan, sering membuat mereka diancam bahkan mau dihilangkan nyawanya.
“Tapi Broin tidak dipeduli. Dia selalu menguatkan kami agar tetap berjuang bersama masyarakat yang ditindas,” tegas Abu.
Selain konsisten dan kritis, Abu Botol merupakan sosok yang sederhana.
“Dia tidak seperti orang lain, dia di mana saja entah sekarang sudah jadi orang partai dia tidak perna berubah. Dia punya kesederhanaan itu tidak berubah. Dia punya pergaulan itu, aduh tidak berubah sama sekali,” kata dia.
Ia cerdas memanfaatkan ruang dan waktu untuk membela kepentingan rakyat yang tertindas. Ia tidak memanfaatkan itu untuk kepentingan pribadi.
Ia teringat saat Botol membela masyarakat kecil yang terusir dengan membangun pasar Bumi Raya.
Kebijakan Pemerintah waktu itu memindahkan pasar ke Pada dan Lamahora pasca terbakarnya pasar di lokasi Taman Kota Swaolsa Titen saat ini. Pedagang Pasar Bumi Raya akhirnya dipindahkan ke Pasar TPI. (Tim LembataNews)