LEWOLEBA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Kabupaten Lembata menggelar sosialisasi dan pembentukan Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa). Forum Puspa melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, LSM, lembaga profesi dan media bertempat di aula Kopdit Ankara, Lewoleba, Senin, 18 November 2024.
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali dalam sambutannya saat membuka sosialisasi dan pembentukan Forum Puspa Kabupaten Lembata 2024 mengatakan, penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah suatu urusan yang kompleks, yang tidak saja dilakukan oleh pemerintah di berbagai level pemerintahan, namun membutuhkan peran aktif dari masyarakat.
“Pemerintah dan masyarakat, serta lembaga kemasyarakatan / organisasi masyarakat, harus bersinergi dan berkolaborasi untuk menghadapi permasalahan-permasalahan perempuan dan anak yang terus berkembang saat ini.
Paskalis Tapobali pada kesempatan ini juga memaparkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Kabupaten Lembata tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan mencapai 82,1 persen atau 83 kasus, kekerasan terhadap anak 44,55 persen atau 45 kasus. Indeks ketimpangan gender sebesar 0,778 dan indeks pemberdayaan gender sebesar 53,89 persen.
“Indeks ketipangan gender rentangnya 0-1. Kalau nol tidak ada ketimpangan, tapi kalau 1 sangat besar. Ini dilihat dari dimensi kesehatan reproduksu pemberdaaan dan pasar tenaga kerja. Dengan angka ini ketimpangan gender di lembata sangat tinggi, sehingga butuh kolaborasi tidak bisa pemerintah sendiri butuh kerja sama semua stakeholder,” kata Paskalis Tapobali.
Sesuai amanat Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, maka perlu dibentuk Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Forum
Puspa) di setiap level pemerintahan.
Dikatakannya, Forum Puspa bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensejahterakan perempuan dan anak, dengan memperkenalkan program unggulan Three Ends, yaitu, mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan anak/orang, dan mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan, dengan mewujudkan sinergi dan jejaring antara pemerintah dan lembaga masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media yang tergabung dalam satu wadah bernama Forum Puspa.
Kegiatan yang dilaksanakan hari ini, lanjutnya, sangat penting dalam rangka meningkatkan partisipasi dan juga komitmen semua pemangku kepentingan, untuk bersinergi dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Lembata.
Olehnya, ia berharap agar semua peserta dapat bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan.

“Kiranya ini menjadi langkah awal yang baik dalam meningkatkan kepekaan mengurus pencapaian Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak di Kabupaten Lembata,” tegas Paskalis Tapobali. (Tim LembataNews)