LEWOLEBA – PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Lembata terus berupaya melakukan pembenahan pada destinasi wisata. Untuk menjajaki kerja sama dan upaya pembenahan destinasi wisata dan menjadi daya tarik kunjungan, Pemkab Lembata tak segan-segan berdiskusi ddan mendengarkan masukan langsung dari wisatawan mancanegara yang tengah berada di Lembata.
Bertempat di ruang kerja Bupati Lembata, Selasa, 16 September 2025, Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq bertemu wisatawan mancanegara dari berbagai negara, di antaranya dari Polandia, Prancis, dan Rusia.
Di hadapan Bupati Kanis Tua, para wisatawan mancanegara secara jujur mengemukakan sejumlah kendala yang mereka hadapi selama berada di Lembata, di antaranya sukitnya akses transportasi, akses informasi terutama terkait destinasi wisata yang ada di Lembata, juga kurangnya promosi tentang Lembata.
Ammy, wisatawan asal Prancis mengatakan, yang unik di Lembata adalah semuanya masih natural, baik masyarakatnya, maupun destinasi wisatanya.
Menurut dia, keaslian itu yang membedakan Lembata dengan Bali, sehingga ia berhatap, keaslian itu harus tetap dipertahankan agar menjadi daya tarik.

“Jangan lagi ubah mengikuti Bali, karena jika sama dengan Bali maka wisatawan akan lebih memilih berada di Bali. Lembata potensi wisatanya sangat banyak hanya belum ada orang yang maping semua itu secara baik,” kata Ammy.
Hal senada juga diungkapkan Graham. Ia meminta agar Lembata semakin dikenal di dunia luar, perlu diproduksi video destinasi wisata yang ada du Lembata.
Menurut dia, wisatawan mancanegara sudah bisan berada di Bali karena sudah terlalu banyak wisatawan di sana. Sehingga, para wisatawan mencari destinasi baru yang masuh natural termasuk Lembata.
Ia juga menyoroti persialan sampah yang belum dikelola secara baik. Dari pengamatannya, tidak hanya anak-anak yang membuang sampah di sembarang tempat, tetapi juga orang tua.

Sementata itu, Juliet, wisatawan dari Polandia mengakui bahwa akses informasi, transportasi ke Lembata masih sangat minim.
Menurut dia Lembata belum dikenal karena kurangnya publikasi dan promosi tentang Lembata.
“Perlu informasi yang go internasional,” harapnya dan menyarankan agar perlu memasukan semua destinasu wisata Lembata dalam google map agar mudah diakses.
Ia bahkan memuji erupsi beruntun Ile Lewotolok yang bisa menjadi daya tarik. Ada wisatawan yang hanya mau ke Lembata untuk menyaksikan erupsi Ile Lewotolok.
Illya, wisatawan lainnya mengusulkan agar pemerintah menyiapkan papan informasi di bandara, dan pelabuhan.
Menurut dia, hanya penangkapan ikan paus yang menjadu ikon pariwisata di Lembata. Destinasi lainnya hanya meruoakan tambahan.
Hanya saja, lanjut dia, wisatawan datang tidak saja menyaksikan paus dibunuh, tetapi mereka juga ingin menyaksikan atraksi paus.
Perlu pula dibangun patung paus, dan lokasi yang menyajikan kerangka paus secara utuh.
Ia juga menyoroti perjalanan panjang ke Lembata. Biasanya, kata dia, wisatawan hanya berlibur selama sepekan. Namun, waktunya dihabiskan dalam perjalanan.
“Wisatawan itu maunya langsung ke titik utama kunjungan. Mereka tidak betah berlama-lama di destinasi yang bukan tujuan utama,” katanya.
Menanggapi masukan para wisatawan, Bupati Kanis Tuaq sangat berterima kasih. Ia berjanju akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk membenahi sejumlah hal sesuai masukan yang sudah disampaikan.
Terkait akses transportasi, pihaknya akan membangyn sejumlah pelabuhan rakyat, termasuk di Waijarang.
“Kami akan bangun koordinasi dengan maskapai Susi Air untuk buja rute Ende-Lewoleba. Pemerintah akan subsidi,” katanya.
Ia bahkan menawarkan wisatawan untuk menginap gratis di Bukit Cinta memanfaatkan kamar-kamar yang sebelumnya dibangun untuk los kios di Bukit Cinta.
Ia berharap, dengan menyiapkan penginaoan gratis di sana, bisa membuat wisatawan betah dan akan lebih lama tinggal di Lembata.
“Kalau mereka lama tinggal di Lembata, maka pasti mereka belanja makan minum. Walau pemerintah belum daoat apa-apa, tapi setidaknya ada uang yang beredar di masyarakat,” kata Bupati Kanis Tuaq.
Dalam diskusi yang dipandu Jhon Batafor, anggota Fraksi Partai NasDem, tampak hadir pula Rahman Abdurahman yang juga anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Lembata. Hadir pula pegawai dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lembata. (Tim LembataNews)