LEWOLEBA – SIMPANG siur harga pembelian jagung milik petani di Lembata mendapat tanggapan serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata. Untuk itu, mukai 16 Juni 2025 mendatang, Pemkab Lembata akan kembali memfasilitasi pembelian jagung dari masyarakat petani.
Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq saat memantau penampungan jagung di gudang CWC, Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Nubatukan, Rabu, 11 Juni 2025 mengatakan, informasi yang berkembang di masyarakat terkait harga pembelian jagung sebesar Rp3. 500 per kilogram kemungkinan karena dibeli oleh pihak ketiga yang tidak difasilitasi pemerintah.
Sementara harga yang ditawarkan pemerintah dari sebelumnya sebesar Rp5. 500 per kilogram, karena disebabkan adanya perubahan harga di tingkat penerima di Surabaya, maka tak lagi dibeli dengan harga Rp5. 500 per kilogram. Pemerintah akan memfasilitasi pembelian jagung dari petani dengan harga Rp4. 200 per kilogram.
“Harga ini kalau diambil pihak ketiga tentu tidak berani karena jelas merugi. Tapi ini karena difasilitasi pemerintah sehingga pemerintah tidak mau ambil untung dari petani,” tegasnya.
Pembelian jagung ini, lanjutnya, selain untuk dikirim ke Surabaya, juga untuk dijadikan cadangan pangan pemerintah.
“Senin ini akan mulai dilakukan pembelian dengan mekanisne petani yang mau menjual silahkan ke gudang CWC tapi harus kantongi rekomendasi dari petugas penyuluh lapangan (PPL),” kata Bupati Kanis Tuaq.
Menurutnya, rekomendasi PPL tersebut dimaksudkan agar jagung yang hendak dijual petani memenuhi standar kadar air dan standar kualitas jagung. Bagi yang tak mendapatkan rekomendasi, jelas akan ditolak sebab jika kadar airnya masih tinggi harus ada perlakuan tambahan yakni penjemuran untuk memenuhi standar kadar air.
Standar kadar air yang dibutuhkan yakni 14 dan untuk pengukuran kadar air, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah mendistribusikan alat pengukuran kadar air ke kecamatan.
Plt Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Mukhtar Hali mengatakan, sebagai dinas teknis, pihaknya siap mengawal program yang telah dicanangkan pemerintah di bawah kepemimoinan Bupati Kanis Tuaq dan Wakil Bupati Muhamad Nasir.
Terkait rencana pembelian jagung petani, kata Mukhtar Hali, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para petugas lapangan untuk memastikan kadar air dan kualitas jagung memenuhi syarat saat dijual.
“Alat ukur kadar air sudah kami distribusikan ke kecamatan,” katanya.
Sementara Kadis Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Wilhelmus Leuweheq memastikan, jagung yang dibeli pihak ketiga yang difasilitasi pemerintah tidak semuanya untuk diantarpulaukan. Tetapi, ada sekitar 22 ton yang akan digudangkan sebagai cadangan pangan pemerintah. (Tim LembataNews)