LEWOLEBA – SELAMA dua hari SLB Negeri Lewoleba sukses menggelar Gebyar SLB dan Aneka Lomba yang melibatkan lima SLB se-daratan Flores Timur dan Lembata. Para peserta lomba yang meraih peringkat I akan diikutsertakan di ajang lomba tingkat provinsi.
Kepala SLBN Lewoleba Paulus Geradus Hurint pada penutupan kegiatan Gebyar SLB dan Aneka Lomba, Kamis, 22 Mei 2025 malam mengatakan, selaku pimpinan lembaga pendidikan SLB Negeri Lewoleba menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kelemahan selama penyelenggaraan kegiatan.
“Banyak hal baik yang harus dipertahankan dan ditingkatan ke depannya. Sedangkan hal yang kurang baik ditinggalkan, sehingga ketika Bapak Ibu tim peserta gebyar dan aneka lomba meninggalkan kami dapat menceritakan hal yang baik-baik saja,” kata Paul Hurint.

Ia mengajak untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan ini, tidak hanya dalam kegiatan gebyar dan ajang perlombaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Paul Hurint juga mengajak untuk menjadikan semangat gebyar dan aneka lomba sebagai inspirasi untuk terus membangun ‘Rumah Kerahiman dan Taman Hati’, SLB masing-masing menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera.
Kegiatan gebyar dan aneka lomba bagi anak-anak disabilitas, lanjutnya, telah dilalui dan maknai secara bersama dalam nuansa kasih persaudaraan.
“Kita telah menyulam kegiatan Gebyar dan merenda aneka lomba di dalam panggung kehidupan kita bersama. Ada begitu banyak kisah dan ceritra, telah membahana dalam hati sanubari masing-masing. Begitu juga dengan sederetan prestasi dan keberhasilan yang sudah diraih bersama. Kesemuanya itu demi pertumbuhan dan perkembangan serta pendidikan karakter bagi anak-anak disabilitas se-daratan Flores Timur dan Lembata,” urai Paul Hutint.
Betapa pun demikian, katanya, patutlah diakui bahwa semua telah membangun mozaik terindah di tanah lomblen ini yakni nilai kejujuran dan keikhlasan yang bermuatkan “Pendidikan Bermutu Untuk Semua” yang dilandaskan pada mendengarkan dengan hati.
“Dalam alunan nada gebyar dan aneka lomba bagi anak-anak disabilitas, dan dalam kerendahan hati, kami selaku tuan rumah mengucapkan limpah terima kasih kepada kita sekalian yang telah mengambil bagian, sekaligus mendukung kegiatan dimaksud,” katanya.
Ia juga mengapresiasi yang kerja panitia pelaksana kegiatan tingkat MKKS SLB se-daratan Flores Timur dan Lembata yang telah bekerja keras mempersiapkan setiap detail acara ini, dari awal hingga penutupan. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh peserta yang telah berkompetisi dengan semangat tinggi, penuh kekompakkan dan tentunya sportivitas.
“Kalian semua adalah pahlawan sejati, karena melalui kebersamaan ini kita telah memperlihatkan bahwa persatuan adalah kunci kesuksesan. Dalam sebuah kompetisi menang dan kalah adalah hal yang wajar, oleh karena itu sangat diharapkan adanya pengertian baik dan kedewasaan kita dalam berpikir dan bertindak. Jadikan ajang ini sebagai ajang persaudaraan, ajang adu bakat dan belajar untuk menerima apa yang didapatkan dan diperoleh,” tegas Paul Hurint dan menambahkan, “Mari kita jadikan momentum kegiatan gebyar dan aneka lomba ini sebagai sumber inspirasi untuk terus maju dan berkembang, bagi masa depan anak-anak disabilitas”.

Yohanes Mamun, Koordinator Pengawas Dikmen Diksus Lembata saat menutup kegiatan mengatakan, kurang lebih dua hari, sudah menyaksikan bersamw semangat luar biasa bakat-bakat terpendam dan kegembiraan yang tulus dari anak-anak berkebutuhan khusus.
“Setiap tawa, setiap gerakan, dan setiap karya seni yang dihasilkan adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik dan mental tidak menjadi penghalang untuk berprestasi dan bersinar,” tegasnya.
Karenanya, ia patut mengapresiasi panitia pelaksana, para guru pendamping, kepala SLB yang telah bekerja keras menyukseskan acara. Menurutnya, dedikasi panitia, para guru dan kepala SLB merupakan fondasi utama yang memungkinkan untuk terwujudnya kegiatan yang inspiratif tersebut.
Ia juga berterima kasih kepada orangtua siswa yang tak oernah lelah mendampingi dan memberikan dukungan.
Dikatakannya, tema kegiatan ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’ sangat relevan dengan komitmen memastikan setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Ke depan ia mengharapkan agar gebyar semacam ini dipromosikan secara masif agar masyarakat bisa melihat dan lebih mengenal SLB. Ia juga berharap, pameran produk agar melibatkan semua sekolah agar masyarakat tahu bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga tidak beda jauh dengan anak normal lainnya.
Semenyata itu, Kepala SLB Megeri Weri, Flores Timur Tresia Vila Diaz mengatakan, sekolahnya siap menjadi tuan rumah gebyar dan aneka lomba tahun depan.
Ia berjanji akan menjadi tuan rumah yang baik dan siap menyukseskan kegiatan dumaksud. Kesuksesan SLB Negeri Lewoleba akan menjadi tolok ukur supaya bisa lebih sukses lagi. (Tim LembataNews)