LEWOLEBA – ANAK-ANAK berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas yang tampil memukau di panggung acara pembukaan Gebyar SLB dan Aneka Lomba mendapatkan apresiasi luar biasa. Penampilan anak-anak berkebutuhan khusus ini seperti anak-anak normal pada umumny. Mereka memiliki talenta yang luar biasa. Mereka diberikan karunia khusus yang tidak dimiliki oleh yang normal secara fisik.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan (Asisten 1) Sekda Lembata Quintus Irenius Suciadi mewakili Bupati Lembata saat membuka kegiatan Gebyar SLB dan Aneka Lomba di SLBN Lewoleba, Rabu, 21 Mei 2025 mengatakan, sekolah luar biasa (SLB) menjadi rumah kedua, tempat tumbuh, belajar, dan berkembang sesuai potensi yang mereka miliki.
“Apresiasi dan terima kasih kepada guru hebat yang setia mendampingi anak yang sangat hebat ini. Di lembaga ini, anak tidak saja belajar hal akademis tapi kembangkan kemampuan sosial, motorik, dan banyak keterampilan yang diajarkan sebagai bagian integral dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk berkembang secara holistik dan mengeksploitasi potensi tanpa batasan,” tegas Irenius Suciadi.

Ia juga mengapresiasi panitia, para guru pendamping, orang tua, dan siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan itu sebagai upaya memberikan ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam dunia pendidikan.
Ia berharap, gebyar dan aneka lomba dapat menjadi ajang unjuk kemampuan dan motifasi bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan potensi dan talentanya dalam dunia pendidikan.
Irenius Suciadi yakin, dengan dukungan dari pemerintah, para guru, dan orangtua, anak anak berkebutuhan khusus ini dapat meraih kesuksesan dan berkontribusi bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Ketua MKKS SLB Flotim dan Lembata Tarsisius Seraka Tukan yang juga Kepala SLB Tunagrahita Nubatukan pada kesempatan itu mengatakan, gebyar SLB dan aneka lomba yang diselenggarakan setiap tahun dengan tiga jenis mata lombaerupakan ajang seleksi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Para peserta lomba, lanjutnya, telah diseleksi dari masing-masing sekolah dan selanjutnya mengikuti seleksi di tingkat MkKS. Mereka yang lokis seleksi di tingkat MKKS selanjutnya akan mengikuti seleksi di tingkat provinsi dan yang lokos seleksi di provinsi akan dibawa ke seleksi nasional.
Untuk MKKS Flotim – Lembata, salah satu siswa SLBN Weri, Flotim pernah sampai ke tingkat nasional. Juara nasional akan diikutsertakan ke ajang paralimpik asia dan internasional.
“Gebyar ini pengelolaan pendidikan. Keberhasikan bukan saja tamatkan siswa tapi berjuang agar siswa tunjukkan kemampuan dan mampu berdayakan dirinya. Gebyar jadi jawabannya,” katanya.

Kepala SLBN Lewoleba Paulus Geradus Hurint selaku tuan rumah dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka menumbuhkembangkan minat dan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak disabilitas, maka SLB se-daratan Flores Timur dan Lembata
melaksanakan Gebyar dan Aneka Lomba bagi anak-anak disabilitas, dengan mengusung tema “Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat bagi anak-anak disabilitas, sekaligus sebagai
pengafirmasian atas kesejatian dirinya, bahwa semua diciptakan menurut gambar dan citra Allah. Selain itu untuk membina rasa persaudaraan dan saling mengenal diantara anak-anak disabilitas se-daratan Flores Timur dan Kabupaten Lembata. Memproklamirkan dirinya, bahwa anak-anak disabilitas, berkewajiban untuk mendapatkan ilmu yang sama sebagai anak-anak bangsa.
Selain itu, lanjutnya, untuk menanamkan nilai-nilai budaya dalam diri anak-anak disabilitas, agar menjadi pribadi yang bermartabat, berilmu, beriman dan berbudaya.
“Bertolak dari realitas ini, sambil disandingkan dengan momentum hari ini, maka patutlah disadari bahwa pendidikan bukanlah sederatan masalah yang harus diselesaikan, melainkan sebuah kenyataan yang harus dihadapi,” tegas Paul Hurint.
Untuk menghadapi semuanya ini, urainya, maka perlu adanya kejujuran dan keikhlasan hati dalam meramu semua kisah dan cerita yang membahana dalam dunia pendidikan, sehingga pada gilirannya dapat membawa transformasi dalam diri peserta didik disabilitas, yang bermuatkan modus vevendi dan modus operandi (perubahan cara pandang, perubahan pola pikir dan perubahan pola hidup).

Ketua Panitia Gebyar SLB dan Aneka Lomba Kamarudin yang juga Wakil Kepala SLBN Lewoleba dalam laporannya mengatakan, Gebyar SLB tingkat MKKS Flotim Lembata 2025 menjadi wadah pengembangan potensi dan kreativitas peserta didikberkebutuhan khusus.
Dia berharap, melalui kegiatan ini, anak-anak istimewa ini mampu menunjukkan kemampuan dalam berbagai bidang lomba serta memperoleh pengakuan atas keberadaab dan prestasi mereka di berbagai tingkatan.
Gebyar SLB, lanjut Kamarudin, juga merupakan bentuk kolaborasi libyas sekolah dan pemangku kepentingan di Flotim dan Lembata dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan berkeadilan.
“Ajang ini memberikan ruang bagi sekolah-sekolah luar biasa saling bertukar pengalaman, menjalin kerja sama, dan memotivasi siswa untuk terus belajar serta berkarya dalam keterbatasan,” kata Kamaludin.
Ia menambahkan, melalui kegiatan lomba yang dirancang sesuai kemampuan peserta didik, diharapkan kegiatan ini dapat memperkuat rasa percaya diri siswa, memperluas wawasan sosial, dan menjadi bentuk nyata dari semangat “no one left behind” (tidak ada yang tertinggal) dalam sistem pendidikan nasional. (Tim LembataNews)