LEWOLEBA – PROGRAM Desa Cinta Statistik atau disingkat Desa Cantik adalah langkah strategis dalam membangun desa berbasis data. Data bukan sekadar angka, tetapi cermin kehidupan masyarakat.
Penegasan ini disampaikan Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq dalam sambutannya saat acara pembukaan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di aula pertemuan Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Selasa, 6 Mei 2025.
Di awal sambutan, ia mengatakan, program Desa Cinta Statistik sebagai langkah strategis dalam membangun desa berbasis data. Data, lanjutnya, bukan sekadar angka, tetapi cermin kehidupan masyarakat.
“Dengan data yang akurat, kita bicara bukan dengan prasangka, tetapi dengan fakta. Seperti kata bijak, “siapa yang menguasai data, dia yang menguasai masa depan”, katanya.
Ia menambahkan, desa yang cinta statistik adalah desa yang sadar bahwa kemajuan bukan datang dari perkiraan, tetapi dari perencanaan yang berbasis kenyataan. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi Badan Pusat Statistik (BPS).

Dikatakannya, pelaksanaan program ini sejalan dengan semangat membangun Lembata dari desa.
“Kepada para kepala desa dan aparaturnya, saya mengajak untuk benar-benar menjadikan kegiatan ini sebagai kesempatan emas untuk belajar dan memperkuat kapasitas dalam pengelolaan data desa,” kata Bupati Kanis Tuaq.
Ia mengajak aparat oemeri tah desa agar jangan ragu untuk berubah dan berinovasi, karena desa yang kuat adalah desa yang mengenal dirinya sendiri lewat data yang dimilikinya.
“Saya dengan Pak Wakil Bupati memerlukan data yang akurat di awal pemerintahan ini,” tegasnya.
Di akhir sambutan, Bupati Kanis Tuaq membuka dengan resmi kegiatan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Kabupaten Lembata secara resmi dibuka sembari mengajak untuk terus bergerak bersama, karena dari desa bisa membangun bangsa, dan dengan data bisa mengarahkan masa depan. (Tim LembataMews)