LEWOLEBA – FORUM Anak Lembata usai menghadiri apel peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman kantor Bupati Lembata, Jumat, 2 Mei 2025 berkesempatan bertemu langsung Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq.
Dalam pertemuan yang dihadiri Asisten 1 Sekda Lembata Quintus Irenius Suciadi dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Maria Anastasi Bara Baje ini, Forum Anak Lembata memuji Bupati Kanis Tuaq yang merayakan ulang tahunnya dengan menggelar aksi bersih-bersih dan pungut sampah dari Pasar Pada hingga di Pantai Wulenluo, eks Harnus.
Pantauan LembataNews.id, dalam dialog itu dipandu langsung anggota Forum Anak Lembata atas nama Luckiano TT Langobelen. Dialog diawali pemaparan latar belakang oleh Ketua Forum Anak Lembata Hildagardis Kiara Dangku, dan dilanjutkan pemaparan isu-isu terkini oleh sejumlah anggota forum.
Sejumlah ide dan gagasan seperti terkait penelantaran anak, perilaku berisiko, kasus kekerasan terhadap anak, kasus bullying, mental health dan kasus bunuh diri, dan masalah sampah disampaikan secara gamblang anak-anak anggota forum di hadapan Bupati Kanis Tuaq yang tampak antusias menyimak setiap ide dan gagasan yang dikemukakan.
Elsi, siswi SMAN 1 Nubatukan, salah satu anggota Forum Anak Lembata yang memaparkan ide dan gagasan terkait masalah sampah memberikan sejumlah ide dan gagasan kepada Bupati dalam penanganan sampah kota.
Ia mengatakan, untuk bisa menangani masalah sampah, pemerintah diharapkan menerapkan kebijakan hari bakti atau gotong royong se-Kabupaten Lembata sehingga seluruh masyarakat terlibat aktif membersihkan sampah secara serentak.
Ide dan gagasan lainnya yang disodorkan yakni pemerintah menggelar ajang perlombaan kebersihan se-Kabupaten Lembata minimal dua kali dalam setahun. Oemerintah juga diminta memperbanyak media informasi pengelolaab sampah di tempat-tempat umum, terutama pada lokasi yang memiliki banyak sampah.
Ide dan gagasan lainnya yang disodorkan Forum Anak Lembata adalah manajemen pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, termasuk kegiatan penyuluhan dan kampanye menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik kepada masyarakat.
Menanggapi pemaparan Forum Anak Lembata, Bupati Lembata Kanis Tuaq mengatakan, terkait permasalahan sampah, sebenarnya kesadaran itu harus dibangun mulai dari diru sendiri dan keluarga.
Menurutnya, jika diri sendiri dan keluarga sudah mengerti soal sampah maka kota tidak akan kotor.
Ia mengambil contoh kebiasaan membuang sampah di kali. Jika semua orang sadar bahwa membuang sampah di kali, sampahnya akan sampai ke laut dan mencemari laut, maka kesadaran itu akan berdampak pada masyarakat tidak lagi membuang sampah di kali.
Ia juga menyambut baik ide dan gagasan Forum Anak Lembata dalam penanganan sampah.
Sebagai bupati, lanjutnya, ia sudah memberikan contoh saat merayakan ulang tahun dengan melakukan aksi bersih-bersih dan pungut sampah di pinggir jalan.
Contoh itu, urainya, akan diterapkan kepada semua kepala OPD.
“Setiap ulang tahun tidak hanya potong kue, tapi lakukan bersih-bersih sampah. Nanti juga akan terapkan kepada kepala sekolah,” kata Bupati Kanis Tuaq.
Terkait manajemen pengelolaan sampah oleh pemerintah, terangnya, kondisi saat ini camat Nubatukan yang diberikan kewenangan menangani sampah kota. Namun karena penanganannya belum maksimal, maka dalam waktu dekat akan dialihkan pengelolaan sampah ke Dinas Lingkungan Hidup yang di dalamnya memiliki tupoksi pengelolaan sampah.
Sehingga, nantinya Dinas Lingkungan Hidup yang akan mengatur manajemen pengelolaan sampah mulai dari sampah rumah tangga, tempat pembuangan sementara, sampai pembuangan akhir di TPA Waijarang.
“Manajemen pengelolaan sampah akan disesuaikan. Selama ini memang sudah ada yang kerja, tapi belum maksimal,” katanya. (Tim LembataNews)