LEWOLEBA – KEBERADAAN Posyandu di Kabupaten Lembata terus didorong agar maju dan mampu memberikan pelayanan prima kepada para balita, remaja dan lansia. Untuk itu, Tim Penggerak PKK Lembata rutin turun ke Posyandu untuk memberikan dorongan dan menyerap langsung informasi dan permasalahan yang dihadapi untuk dilakukan pembenahan.
Ketua Tim Penggerak PKK Lembata Ursula S Bayo kepada LembataNews.id, Kamis, 24 April 2025 mengatakan, sejak dilantik, ia bersama Wakil Ketua TP PKK Hj Nurmila Nasir sudah mengunjungi sepuluh Posyandu. Ke depan, ia bersama Wakil Ketua TP PKK akan selalu berkunjung ke Posyandu pada saat hari pelayanan.
Ia menjelaskan, dengan berkunjung, bertemu dan berdialog langsung dengan para kader, persoalan-persoalan yang dialami di Posyandu bisa diketahui.
“Kami berkunjung supaya bisa serap semua persoalan di Posyandu. Nanti kami sampaiian ke Bupati supaya bisa bantu atasi persoalan yang ada di Posyandu,” kata Ursula Bayo.
Dikatakannya, dalam kunjungan yang sudah dilakukan di sepuluh Posyandu, salah satu persoalan yang disampaukan adalah yerkait insentif untuk para kader.

Menurutnya, dengan waktu pelayanan yang rutin setiap bukan dan saat pelayanan dilakukan dari pagi bahkan sampai sore, namun insentif yang diterina selama ini dinilai masih belum layak. Karenanya, persoalan insentif ini akan disampaikan kepada Bupati agar bisa membantu mengalokasikan penambahab anggaran insentif untuk kader Posyandu.
“Setiap kali pelayanan kan mereka layani sekaligus ibu hanik, balita, remaja dan lansia. Kadang mereka hatus layani dampai sore. Tapi kasian insentif kader masih sangat minim,” Kata Ursula Bayo.
Dia berharap, dengan rutin turun ke Posyandu, ke depan semakin minim persoalan yang dihadapi, dan pelayanan di Posyandu juga semakin lebih baik setelah pemerintaha memberikan perhatian dan pembenahan.
Selain mengunjungi Posyandu, TP PKK juga sudah mengunjungi Dapur Makan Bergizi Gratis.
Menurutnya, berkunjung ke Dapur MBG perlu dilakukan agar bisa tahu persapan dan proses penyiapan makanan bagi para siswa.
“Kami juga perlu lihat bagaimana mereka siapkan makanan karena ini anak-anak kita jadi harus pastikan makanannya layak dan sesuai standar gizi,” katanya.
Ia juga mengatakan, dalam pantauan diketahui bahwa para ahli gizi yang ada di daerah tidak dilibatkan ileh Badan Gizi Nasioanal. Seharusnya, kata dia, ahli gizi di daerah juga dilibatkan dalam memantau penyediaan makanan.
Sehingga ia berharap, Badan Gizi Nasional tidak saja menggunakan ahli gizi dari luar tetapi juga melibayian ahli gizi lokal. (Tim LembataNews)