LEWOLEBA – ASOSIASI Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Lembata menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lembata, pecinta Persebata Lembata karena Tim berjuluk Sembur Paus belum mampu menjawab harapan besar publik untuk menjuarai laga bergengsi Liga 4 ETMC XXXIII Seri 2024-2025 di Kota Kupang.
Ketua Askab PSSI Lembata Gusti Making kepada awak media di Kota Lewoleba, Sabtu, 29 Maret 2025 sore tadi mengatakan, dalam pertandingan laga final ETMC, Persebata telah unggul 2 gol atas Bintang Timur Atambua BTA) . Namun, ternyata Tuhan belum merestui Persebata menjadi juara. BTA akhirnya membalik keadaan dan menyamakan kedudukan 2-2 dan berakhir kekalahan Persebata lewat eksekusi penalti.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Lembata. Kami belum bisa menjawab kerinduan menjadi juara perdana di ETMC, belum merasakan gelar juara. Tinggal tujuh menit lagi bisa capai titik itu tapi kami tidak bisa melawan kuasa Tuhan dan hanya bisa memberikan prestasi juara dua,” kata Gusti Making yang akrab disapa Gucek ini.
Atas capaian itu, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi menyeluruh agar menjadi kekuatan baru bagi Askab dan Persebata supaya ke depannya bisa lebih baik lagi.
“Kalau tahun ini sudah sampai titik final maka kami targetkan ETMC Ende Oktober nanti harus juara,” kata Gusti Making optimistis.
Ia juga berbangga karena dengan menjadi runner-up ETMC, Persebata kali ini bisa melenggang ke seri nasional yang akan dihelat April mendatang di Yogyakarta.
Untuk itu, Askab akan segera mrlakukan evaluasi dan menetaokan tim pelatih yang akan melakuuan persiapan ke seri nasional mendatang.
Persiapan, urainya, rencananya mukai dilaksanakan setelah libur Lebaran ini.

Soal materi pemain yang akan dibawa ke seri nasional, ia mengakui bahwa materi pemain menjadi kewenangan pelatih. Hanya saja ia berharap, dengan prestasi yang ditunjukkan di ajang ETMC lalu, materi pemainnya sebisa mungkin dapat dipertahankan dengan penambahan pemain pada lini-lini yang masih kurang seperti striker.
“Tembus ke seri nasional ini pencapaian dan ini tantangan buat kami semoga di seri nasional dan dengan potensi pemain yang ada, nama Persebata dan Lembata bisa terukir di tingkat nasional,” harapnya.
Ia juga tak menampik polemik yang muncul di tubuh Tim Persebata selama ETMC Kota Kupang. Menurutnya, polemik dan dinamika di tubuh tim terkait pemain sebenarnya sudah muncul sejak masih di Lembata. Persoalan itu terus terbawa sampai ke Kota Kupang dan berujung sampai ungkaoan hati pemain yang ramai di media sosial dan tersebarnya surat pengunduran diri head coach Hasan Hadju.
Ia mengakui bahwa terkait pemain, Askab sepenuhnya menyershkan kewenangan penuh kepada tim pelatih dan sama sekali tidak melakukan intervensi.
Sementara terkait polemik yang berujung pengunduran diri head coach telah sepenuhnya ditangani manajer tim. (Tim LembataNews)