LEWOLEBA – KISRUH proses seleksi penerimaan pegawai PDAM mendapat perhatian serius kalangan DPRD Lembata. Mereka mendesak agar secara kelembagaan, DPRD bisa segera memanggil Direktur PDAM untuk menjelaskan persoalan dimaksud.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yoseph Boli Muda kepada victorynews.id, Kamis, 30 Januari 2024 mengatakan, menyikapi permasalahan penerimaan pegawai du PDAM, ia mendesak DPRD Lembata untuk segera memanggil direktur PDAM Kabupaten Lembata Lambertus Ola Hara dan panitia seleksi peneriman pegawai PDAM Kabupaten Lembata yang diduga kuat sarat dengan kolusi dan nepotisme.
Ia mengatakan, kasus di PDAM Kabupaten Lembata sangat ramai di media sosial dan media online terkait adanya dugaan kolusi dan neptisme dalam penerimaan pegawai di PDAM.
Ia menyesalkan ulah direktur PDAM dan panitia seleksi yang mengangkangi pengumuman tentang persyaratan penerimaan pegawai PDAM.
Boli Muda mencontohkan, dalam salah satu syarat oenerimaan mencantumkan pelamar harus berdomisili di Lembata yang dibuktikan dengan KTP Lembata.
“Tapi justru pelamar yang berasal dari Maumere diterima dan lulus,” tegasnya.
Hal lainnya, kata dia, pegawai yang bersangkutan bergelar S. Tr.Pa (Sarjana Terapan Pajak, D4 ), sementara dalam persyaratan untuk formasi Satuan Pengawasan Internal (SPI) mensyaratkan pendidikan sarjana (S1) dengan kulifikasi pendidikan adalah manajemen atau akutansi.
“Bagimana tang seperti ini bisa lolos. Bukankah ini sebuah bentuk kecurangan. Apakah tidak ada orang Lembata yang mampu, sehingga harus terima orang luar. PDAM itu adalah perusahan daerah karena itu prioritaskan anak Lembata,” tohoknya.
Ia juga menegaskan bahwa di media sosial ramai menyoroti kolusi dan nepotisme dalam proses perekrutan, dimana yang lulus itu sebagian besar keluarga dan teman dekat, dari orang-orang besar di PDAM dan panitia seleksi.
Menurutnya, jika hanya mau menerima keluarga dan teman dekat, untuk apa penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka.
“Ratusan pelamar yang tidak lulus sudah mengeluarkan uang dan waktu untuk mengikuti tes, ternyata yang diterima keluarga dan teman dekat. Ini sangat menyakitkan,” tegas Boli Muda.
Karenanya, Ketua Komisi I DPRD Lembata ini mendesak Dewan secara lembaga untuk segera memanggil direktur PDAM dan panitia seleksi untuk meminta klarifikasi dan jika terbukti ada kolusi dan neptisme, serta mengangkangi pengumuman yang telah dikeluarkan oleh panitia, maka ia meminta DPRD dan pemerintah untuk membatalkan hasil seleksi yang telah dilakukan itu. (Tim LembataNews)