LEWOLEBA – WARTAWAN senior di Kabupaten Lembata Maksi Gantung disebut-sebut ikut bermain dalam manipulasi dan nepotisme pada penerimaan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lembata.
Gerah namanya disebut pemilik akun media sosial yang menyeret namanya, Maksi Gantung pun angkat bicara.
Kepada wartawan, Selasa, 28 Januari 2024, Maksi Gantung membantah terlibat bermain dalam proses penerimaan pegawai PDAM itu.
Ia menjelaskan, isterinya Rofina Wona memang terlibat dalam panitia penerimaan pegawai PDAM Kabupaten Lembata. Namun tentang dugaan manipulasi dan nepotisme ia sama sekali tidak tahu.
Karenanya, ia mendukung agar DPRD Lembata segera mengusut tuntas persialan tersebut.
“Saya kaget, karena nama saya beberapa kali disebut dalam media sosial sehingga saya perlu klarifikasi,” tegasnya.
Ia mengatakan, kendati istrinya terlibat dalam panitia seleksi, namun soal ada dugaan nepotisme dengan meloloskan salah satu peserta yang tidak memenuhi syarat, ia sama sekali tidak tahu.
Menurut Maksi Gantung, jika ada dugaan manipulasi, nepotisme dirinya mendukung langkah DPRD untuk mengusut tuntas kasus ini.
Menurut dua, jika benar ada dugaan bahwa yang meloskan berkas salah satu peserta karena menerima sejumlah uang, silahkan diusut dan ditindak.
“Mungkin orang tidak kenal nama istri saya, sehingga di media sosial menyebut nama saya,” terangnya.
Bahkan menurut Maxi gantung, dimedsos menyebut nama istrinya dengan nama orang lain sehingga ia perlu buka suara menjelaskan.
Sementara itu, Rofina Wona, isteri Maksi Gantung mengatakan dirinya tidak bisa memberikan keterangan tentang dugaan KKN dalam penerimaan pegawai PDAM Lembata.
Ia meminta untuk langsung bertemu Direktut PDAM.
Sejak 26 Januari 2025, isu dugaan manipulasi, nepotisme dalam penerimaan pegawai PDAM Lembata menyeruak. Panitia diduga meloloskan salah seorang peserta test yang tidak memenuhi syarat karena diduga kerabat dekat pimpinan PDAM. Isu inipun meramaikan jagat medsos di Lembata. (*/Tim LembataNews)