LEWOLEBA – Selama kurun waktu 25 tahun otonomi daerah Kabupaten Lembata ini, semua masyarakat Lembata diajak obyektif bahwa telah banyak capaian pembangunan dalam berbagai aspek.
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali saat memimpin upacara peringatan HUT ke-25 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata di halaman kantor Bupati Lembata, Sabtu, 12 Oktober 2024 dalam pidatonya memaparkan sejumlah capaian selama 25 tahun otonomi Lembata.
Di antaranya, bidang Kesehatan yakni pemerintah telah menghadirkan satu unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe C dengan tingkat Akreditasi Paripurna sebagai upaya pemerintah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Pemerintah juga telah membangun 12 Puskesmas dengan tingkat Akreditasi Madya dan Paripurna serta 32 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di seluruh kabupaten.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga terus berupaya memberikan dukungan terhadap Program Jaminan Kesehatan bagi masyarakat, dengan cakupan kepesertaan saat telah mencapai 104,59 persen sehingga mendapat penghargaan Universal Health Coverage (UHC Award) dalam peringkat kategori utama yang diserahkan Wakil Presiden RI pada Agustus yang lalu.
Sementara di bidang pendidikan, Paskalis Ola menjelaskan, bahwa melalui kerja sama dan kolaborasi lintas sektor (pemerintah dan swasta), terus mendekatkan akses masyarakat terhadappendidikan pada semua jenjang pendidikan PAUD, SD dan SMP.
Ia merincikan, PAUD sebanyak 142 sekolah, terdiri dari 28 PAUD Negeri dan 144 PAUD Swasta, SD sebanyak 160 sekolah, terdiri dari 102 SD Negeri dan 58 SD Swasta, dan SMP sebanyak 52 sekolah, terdiri dari 38 SMP Negeri dan 14 SMP Swasta.
“Pemerintah juga sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan memasukan Kurikulum Muatan Lokal pada jenjang TK/PAUD sampai jenjang SMP dengan menerbitkan Buku Muatan Lokal Seni dan Budaya Lembata,” kata Paskalis Tapobali.
Selanjutnya di bidang infrastruktur, urai Paskalis Tapobali, pemerintah telah membuka askesibilitas wilayah dengan membangun jalan Kabupaten sepanjang 633,605 Km. Dalam keterbatasan keuangan daerah, pemerintah mampu mempertahankan jalan dalam kondisi baik sepanjang 328,180 Km. Sampai dengan saat ini, masih tersisa satu desa yakni Desa Dulir yang belum memiliki akses memadai melalui transportasi darat.
Sementara terkait infrastruktur air minum, ia menjelaskan bahwa secara bertahap, telah membuka akses terhadap penyediaan air minum yang layak sebanyak 25.888 rumah tangga dari 34.231 rumah tangga dengan capaian SPM di bidang air minum sebesar 75,63 persen.
“Kami menyadari, masih banyak rumah tangga yang belum menikmati air bersih secara layak dan sehat. Untuk itu, kami mendorong kolaborasi semua pihak untuk dapat mengintervensi sesuai sumber daya yang dimiliki masing-masing,” katanya.
Pada aspek pelayanan ublik, paparnya, berbagai perbaikan tata kelola terus dilakukan untuk meningkatkan kecepatan, kemudahan, transparansi, kualitas dan digitalisasi pelayanan publik, kita telah dibentuk Mall Pelayanan Publik dan menerapkan Standar Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik melalui Online Single Submission pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan menerapkan digitalisasi layanan publik memanfaatkan 10 layanan aplikasi terintegrasi pada website lembatakab.go.id dan 30 layanan aplikasi yang tersebar pada masing-masing OPD.
“Berkaitan dengan penanganan isu-isu strategis dan prioritas, secara bertahap terus mengupayakan penghapusan kemiskinan dan kemiskinan
ekstrem. Sampai dengan tahun 2023, angka kemiskinan masih tinggi yakni sebesar 24,78 persen, namun angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan ke angka 2,70 persen. Untuk kemiskinan ekstrem ini Pemerintah Pusat memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lembata atas kinerja percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun berjalan dan mendapat penghargaan berupa dana insentif fiskal yang diserahkan Bapak Wakil Presiden RI pada bulan September yang lalu,” tegas Paskalis Tapobali.
Sementara itu, lanjutnya, untuk kondisi stunting, sampai dengan September 2024, prevalensi stunting terus menurun dan berada pada angka 7 persen dari 22,2 persen pada 2022.
”Untuk menghapus kemiskinan dan stunting ini, Saya juga meminta dukungan kerja kolaborasi semua pihak melalui Gerakan Kemanusiaan Orang Tua Asuh. Sesuai komitmen bersama Gubernur NTT dengan para Bupati/Walikota se-NTT, dalam waktu dekat kami akan mengakselerasi gerakan kemanusiaan ini dengan melibatkan semua komponen pentahelix sebagai Orang Tua Asuh keluarga miskin dan stunting. Kami perlu berkolaborasi untuk menuntaskan secara bersama-sama masalah kemanusiaan ini,” tegas Paskalis Tapobali.
Dia menambahkan, berkaitan dengan inflasi, tingkat inflasi bulanan per Juli 2024 (M-t-M) sebesar 0,23 persen dan inflasi tahunan (YoY) sebesar 1,93 persen. Ini berarti inflasi masih terjaga. Setiap minggu, Kemeterian/Lembaga dan Pemerintah Daerah selalu melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi, untuk mengevaluasi dan memastikan agar konsumen maupun produsen tidak mengalami dampak berlebih terhadap inflasi maupun deflasi.
Pada asepk reformasi birokrasi, lanjutnya, pemerintah terus melakukan perbaikan tata kelola dan melengkapi 40 indikator penilaian reformasi birokrasi sesuai pedoman yang diterbitkan Pemerintah Pusat, agar organisasi dan kelembagaan serta aparaturnya semakin profesional, akuntabel, efisien, efektif, lincah dan produktif dalam memberikan pelayanan publik. Dan atas tekad bersama ini dalam menjalankan agenda Reformasi
Birokrasi ini, maka Lembata kembali menerima beberapa penghargaan yakni predikat WTP yang keempat kalinya secara berturut-turut sejak 2020 terhadap hasil evaluasi atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang diberikan oleh BPK.

Selain itu, urainya, Lembata juga menerima penghargaan atas Inovasi di bidang Administrasi Negara atau INAGARA Award kategori Tahap Deliver Launching Ide Inovasi dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
(LAN RI) atas komitmen dalam melakukan pengembangan inovasi daerah secara berkelanjutan dalam bidang Administrasi Negara yang diserahkan pada Agustus yang lalu.
Di samping itu, sebelumnya, pada Desember 2023, Pemerintah Kabupaten Lembata telah pula memperoleh dua kategori penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas keberhasilan menerapkan system merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan predikat BAIK dan kualitas pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dengan predikat SANGAT BAIK; dan yang terakhir pada 2 Oktober 2024 yang lalu, Lembata juga menerima SAKIP Award Tahun 2024 terkait kinerja akuntabilitas instansi pemerintah dengan Predikat BAIK dari Menteri Pendayagunaan Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah
berkontribusi terhadap semua pencapaian ini. Kepada para mantan Bupati dan Wakil Bupati dan Penjabat Bupati: almarhumBapak Piter Boliona Keraf, almarhum Bapak Andreas Duli Manuk, almarhum Bapak Eliaser Yentji Sunur, almarhumBapak Feliks Kobun, Bapak Andreas Nula Liliweri, Bapak Viktor Mado Watun, Bapak Thomas Ola Langoday, Bapak Petrus Sinun Manuk, Bapak Marsianus Jawa, Bapak Matheos Tan, para mantan pimpinan dan anggota DPRD periode-periode sebelumnya, para mantan Sekretaris Daerah, para mantan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional dan Pelaksana, dan secara khusus kepada para Pimpinan Perangkat Daerah dan seluruh ASN yang hingga saat ini masih aktif bersama dalam Korps ASN, maupun seluruh pihak yang belum tersebutkan. Terima kasih untuk seluruh dedikasi dan kepemimpinan yang telah diteladankan,” katanya disambut tepukan tangan peserta upacara.
Kesempatan Refleksi
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali dalam pidatonya juga mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Otonomi Daerah Kabupaten Lembata memiliki makna yang sangat dalam, setidaknya sebagai kesempatan untuk merefleksikan gerak pembangunan pada masa lalu, sebagaia sebuah mata rantai sejarah untuk kemudian merancang masa depan Lembata. Masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai dalam mendesain atau merancang sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian, tanpa melupakan nilai-nilai dan peristiwa bersejarah di masa lalu.
Ia mengatakan, pada perayaan HUT Perak kali ini, ia menghimbau kepada semua untuk tidak hanya sekedar euphoria dalam seremonial belaka, tetapi harus menjadikan momentum ini untuk mengenang dan sekaligus mengevaluasi lembaran sejarah 25 tahun Kabupaten Lembata dalam bidang tugas masing-masing yang terpampang beragam keberhasilan sekaligus terbentang sejumlah tantangan dan persoalan yang menjadi catatan dan perhatian seluruh komponen masyarakat di daerah ini secara bersama-sama.
“Untuk itulah, kami mengambil tema peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Kabupaten Lembata kali ini adalah “Taan Tou: Lembata Maju, Berkelanjutan”. Melalui Tema ini kami mengajak untuk memusatkan perhatian secara historikal, merancang giat pembangunan berorientasi kemanusiaan dan ekologi sebagai komitmen global, nasional, regional dan local dalam mempelopori kesejateraan hidup dan merawat lingkungan sekitar secara berkelanjutan, dengan terus memperkokoh soliditas dalam keberagaman, dan bergerak bersama dalam semangat persatuan dan kesatuan membangun leu auq-lewotana Lembata menuju Lembata Maju Berkelanjutan,” tegas Paskalis Tapobali.

“Taan Tou Lembata Maju Berkelanjutan”, urainya, juga merupakan visi jangka panjang daerah, yang merupakan cita-cita bersama untuk mewujudkan bangunan Lembata 20 tahun ke depan. Tentunya membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Masih banyak tantangan dan juga ujian yang akan dihadapi bersama yakni bagaimana upaya bersama meningkatkan kemandirian fiskal daerah melalui pemanfaatan berbagai sumber daya yang dimiliki sebagai modal pembangunan, yang kemudian akan memberikan nilai tambah dan nilai lebih terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat, kemudahan akses pada berbagai layanan publik, meniadakan segala bentuk kemiskinan dan kelaparan, serta melindungi alam terhadap perubahan iklim yang terjadi.
“Namun Saya meyakini, jika membangun dalam semangat Ta’an To’u sebagai falsafah perjuangan, akan mampu bergerak maju, mewujudkan Lembata Maju Berkelanjutan,” tegasnya.
Karena itu, lanjut dia, visi dan falsafah Ta’an To’u harus tetap dijaga sebagai energi baru yang terus merefleksikan semangat kolektif, energi yang merekatkan harmoni sosial, energi yang memadukan setiap derap langkah yang berbeda dalam membangun leu auq-lewotanah Lembata.
Pada upcara peringatan HUT ke-25 Otonomi Kabupaten Lembata ini tampak hadir para mantan pejabat dan istri, para pimpinan Forkopimda, pimpinan dan anggota DPRD, pimpinan partai politik, para calon bupati dan wakil bupati yang mengikuti kontestasi Pilkada Lembata 2024. Semua peserta upacara tampak mengenakan pakaian daerah berbalut kain sarung tenun ikat khas Lembata.
Usai apel, dilaksanakan deklarasi Pilkada Damai yang dibaca dan ditandatangani oleh para calon bupati dan wakil bupati, Penjabat Bupati, KPU, dan Bawaslu. (Tim Lembatanews)