LEWOLEBA – Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali akhirnya melantik dan mengambil sumpah Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lembata setelah Gubernur menetapkan Quintus Irenius Suciadi sebagai Penjabat Sekda Lembata.
Pelantikan baru dilakukan setelah empat bulan Paskalis Ola Tapobali diangkat sebagai Penjabat Bupati Lembata.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dipandu langsung Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali pada Jumat, 27 September 2024 di aula kantor Bupati Lembata didampingi pendamping rohani Rd Kristo Soge, Pr.
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali dalam sambutannya mengatakan, setelah dirinya dilantik, pada bulan Juni ia mengusulkan penjabat Sekda. Ia lalu mengusulkan calon tunggal dan memilih pejabat senior di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) atas nama Irenius Suciadi.
Namun, usulan itu lalu dievaluasi dan diminta harus mengusulkan tiga nama calon. Karena itu, ia lalu mengusulkan tambahan dua nama yakni Staf Ahli Bupati yang juga Plt Asisten II Donatus Boli Lajar dan Asisten III Mans Dai Wutun.
Setelah Penjabat Gubernur dilantik, pada 12 September lalu mendapatkan pemberitahuan bahwa usulan Penjabat Sekda sudah disetujui dan diminta untuk segera dilantik dan melaporkan kembali.
“Setelah dapatkan informasi dari BKDPSDM, saya minta supaya langsung lantik maka sebenarnya kemarin sore (Kamis) dilantik karena banyak agenda yang dihadapi. Namun pertimbangan masih konsolidasi maka baru sore ini dilantik,” kata Paskalis Tapobali.
Di dalam surat itu, lanjutnya, disebutkan masa jabatan paling lama enam bulan atau sesuai berakhirnya jabatan Penjabat Bupati. Jadi, secara normatif jabatan Penjabat Bupati berakhir pada Februari 2025 sehingga setelah itu semua demisioner dan kembali ke jabatan definitif.
“Bukan soal waktu berakhirnya masa jabatan yang dipersoalkan, tetapi bagaimana menggerakkan mesin organisasi terkait akhir tahun, Pemilukada, dan persiapan puncak perayaan otonomi daerah,” katanya.
Dalam kaitan dengan tugas Sekda tiga bulan menjelang akhir tahun, lanjutnya, sekarang sudah diakhir triwukan ketiga dan masuk triwulan keempat. Penjabat Sekda harus efektif mengendalikan seluruh tugas administrasi perangkat daerah dan membantu kepala daerah menyusun kebijakan pembangunan daerah.
Ia memberikan beberapa catatan demi memaksimalkan tugas-tugas ke depan. Pertama berkaitan dengan reformasi birokrasi. Selama ini sudah menyelesaikan 40 penilaian terkait rencana aksi. Rencana KSI dimaksud, bukan saja diselesaikan tapi dilaksanakan rencana aksi yang sudah disusun dan disampaikan ke Menpan-RB.
“Jadi saya mohon PJ Sekda lakukan pengendalian. Lihat kembali dengan Bagian Organisasi seluruh renkon di Oktober ini mereka mau buat apa. Kendalikan dan laporkan agar kinerja di pemerintah pusat sedikit baik, dan meningkat. Kali lalu di bawah 50 dengan angka di 32 sampai 36. Sama-sama komitmen susun Renkon dan sudah diupload ke aplikasi. Renkon yang sudah dibuat harus dilaksanakan. Saya minta Pj Sekda kendalikan itu,” kata Paskalis Tapobali.
Ia berharap, pada evaluasi 2025, bisa naik dan ia yakin bisa naik di atas 50 persen. Jika naik bisa mendapatkan insentif.
“Itu cara meningkatkan pembelanjaan selain dari meningkatkan PAD. PAD sudah pasrah karena potensi sudah seperti itu dengan target Rp 44 miliar. Cara paling gampang aktifkan kinerja yang dinilai pemerintah pusat agar bisa dapatkan insentif. Kemarin sudah dapatkan itu dari pengendalian kemiskinan ekstrem berkat kerja Dinas Sosial KB dan Dinas Dukcapil sehingga bisa dapatkan Rp5,6 miliar,” kata mantan Sekda Lembata ini.
Dikatakannya, dengan pengangkatan Asisten I menjadi Penjabat Sekda, maka otomatis Asisten I kosong. Dengan demikian, Asisten I dan II lowong. Karenanya, ia meminta Pj Sekda untuk segera mengisinya karena keduanya merupakan pendukung kinerja bupati.
Ia juga meminta kepada PJ Sekda untuk izin ke Kemendagri dan BKN untuk melakukan pengisian eselon III dan IV.
“Kalau biarkan sampai bupati terpilih yang nanti isi, maka akan semakin lambat dan terjadi kekosongan dan lumpuh penyelenggaraan pemerintahan. Minta izin Mendagri dan BKN untuk selesaikan tugas berat ini secara bersama-sama,” kata Paskalis Tapobali.
Di akhir sambutannya, ia mengajak semua untuk satu hati mendukung Penjabat Sekda dan seluruh kerjanya untuk bersama-sama membawa Lembata maju dan berkelanjutan.
Romo Kristo Soge, Pr, pendamping rohani Katolik dalam peneguhannya mengatakan, jabatan merupakan kepercayaan dari Tuhan, leluhur dan Lewotana.
Ia berharap untuk menjalankan tugas yang diemban dengan sungguh-sungguh dan mendedikasikan jabatan sesuai amanah, tugas dan kewenangan yang diberikan.
“Jadikan jabatan dan kepercayaan ini sebagai jalan membangun Lewotana tercinta,” tandas Romo Kristo. (Tim LembataNews)