LEWOLEBA – Dengan satu kursi hasil Pemilu Legiatif 2024, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) memandangnya sebagai peluang emas. Dengan hanya mengantongi satu kursi, PKN realistis dengan situasi politik dan memilih melamar sebagai calon wakil bupati.
Juprians Lamabelawa, Ketua PKN Lembata saat mendaftar bakal calon wakil bupati Lembata ke Tim Sembilan DPD Partai NasDem Kabupaten Lembata, Selasa, 7 Mei 2024 mengatakan, sebagai politisi ia melihat 11 parpol yang memiliki kursi di parlemen tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon dan wajib berkoalisi untuk mencukupi ketentuan 20 persen kursi.
“Dengan satu kursi PKN ini sebagai peluang emas bagi kami. PKN yang hanya satu kursi realistis dengan situasi politik dan memilih melamar sebagai calon wakil bupati,” kata Juprians Lamabelawa.
Menunjukkan keseriusannya, ia telah mendaftar di NasDem dan memilih mendaftar di hari terakhir karena melihat NasDem sebagai partai sahabat mitra PKN di parlemen.
Diakuinya, keinginannya maju didorong semangat lama saat masih mahasiswa. Sejak masih mahasiswa, bersama teman-temannya sudah berupaya menyemai mimpi perubahan dan hari ini saatnya mengambil estafet kepimpinan untuk mewujudkan gagasan-gagasan yang selama ini sudah dibangun untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh ia menjelaskan, dirinya mewacanakan haluan baru Lembata, karena PKN partai baru dan ketuanya baru di kancah politik Lembata. Maka, haluan baru dipakai sebagai slogan politik.
“Kita bidik haluan sebelum berlayar. Haluan itu memuat tujuan, arah, sasaran, rambu-rambu dan kebijaksanaan pembangunan daerah dengan perspektif jauh ke depan. Saya melontarkan spirit “Haluan Baru Lembata” untuk menata Lembata,” katanya.
Pemimpin, lanjutnya, harus tahu dengan jelas haluan yang dituju, mengenai apa yang harus dan tidak harus dijalankan, berjalan dengan tujuan ke mana. Ini bukan semata rambu-rambu tapi berada pada tataran strategis pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan.
”Membangun harus tahu tujuan, tidak boleh berjalan dengan buta tanpa haluan. Hanya sekedar jalan tapi tidak tahu ini hendak kemana, berjalan keliling dunia, tapi haluan Lembata tidak diketahuinya. Membayangkan sebuah tujuan tapi jalan menuju tujuan, dan bagaimana cara mencapainya tidak diketahui. Kalau kita mengetahui, kita sudah lompat jauh ke depan, Lembata tidak menjadi daerah tertinggal saat ini. Ini spirit saya, perlu ada haluan baru, biar ada semangat yang bernyawa bangun Lembata,” jelas Jupri.
Lanjut Jupri, perlu optimalisasi potensi sumberdaya kelautan/perikanan, peternakan, pertanian dan perkebunan. Pariwisata tidak lagi menjadi prioritas utama. Optimalisasi konektifitas Pemda dan Pemdes, agar pembangunan daerah bersinergi secara maksimal dengan Pemdes. Tidak bisa desa membangun tanpa kolaborasi dengan Pemda secara optimal.
Melahirkan pelaku UMKM baru usia muda, bangun kesadaran hukum rakyat agar rakyat taat dan sadar hukum, tingkat kriminal di desa dan di Kota bisa ditekan.
Anak muda usia produktif putus sekolah atau yang menganggur perlu didorong untuk sekolah, minimal kejar paket (A,B,C), di asa dengan keterampilan di balai latihan kerja (BLK), mereka harus punya keterampilan. Pendidikan dan keterampilan itu modal bagi mereka.
Tata kelola moda transportasi umum dari desa ke kota, dan dalam kota perlu ditata dengan baik. Lewoleba ini barometer, sebagai kota penyanggah daerah lain. Peluang ini perlu ditangkap dengan melahirkan kebijakan yang mendukung. (Tim LembataNews)