LEWOLEBA – Damianus Dolu, guru SMAN 1 Nubatukan dianiaya oleh bapak dan anaknya MRS di dalam ruang kelas saat proses pembelajaran berlangsung, 19 Februari 2024 lalu.
Kedua terduga pelaku ini datang ke sekolah setelah ditelepon oleh anak sekaligus saudari dari MRS yang berinsial PAN, siswi kelas XI SMAN 1 Nubatukan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Nubatukan, Nikolaus Honi, mengatakan setelah kejadian penganiayaan itu dia dan para guru langsung menggelar rapat.
Dalam rapat itu, diputuskan PAN dikembalikan kepada orangtua atau dengan kata lain dikeluarkan dari SMAN 1 Nubatukan per tanggal 22 Februari 2024.
Nikolaus juga mendukung kasus penganiayaan tersebut dibawa ke ranah hukum.
“Kami dukung Pak Dami (Damianus Dolu) tempuh jalur hukum lalu kami sepakat kembalikan siswi ini ke orangtuanya,” ungkap Nikolaus saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu, 10 Maret 2024.
Dari hasil klarifikasi internal sekolah, Nikolaus membantah kalau guru Damianus Dolu yang terlebih dahulu memukul PAN sehingga akhirnya membuat dia menelpon orangtuanya untuk datang ke sekolah.
Yang terjadi sebenarnya, tambah Nikolaus, Damianus menanyakan kelengkapan catatan masing-masing murid termasuk PAN. Siswi tersebut malah menjawab sinis kepada Damianus dengan berujar, “Sante sa ka, Pak!”
Damianus yang tidak suka dengan jawaban sinis tersebut kemudian langsung menepuk bahu kiri PAN dan menegurnya, “Jangan jawab begitu. Kita dua umur tidak sama. Saya ini guru, kamu siswa!”.
Nikolaus memastikan tidak ada tindakan pemukulan terhadap PAN. Sebagai pendidik, Damianus harus mengarahkan muridnya untuk berperilaku baik termasuk menghormati orang yang lebih tua.
“Jadi tidak ada niat untuk pukul,” tambahnya.
Nikolaus menyebutkan penganiayaan itu terjadi dari dalam kelas sampai halaman sekolah. Peristiwa ini sempat membuat siswa lainnya histeris dan panik. Bahkan, ada murid yang mau membela Damianus dengan melawan balik orang tua dan anak tersebut tetapi segera dicegah oleh guru lainnya.
Para siswa ada yang berteriak kepada terduga pelaku, “Kenapa kamu pukul kami punya guru? Jangan pukul kami punya guru!” .
Damianus Dolu merupakan guru honor yang kurang lebih 10 tahun mengajar mata pelajaran matematika di SMAN 1 Nubatukan.
Polres Lembata memastikan tetap memproses kasus penganiyaan guru di SMAN 1 Nubatukan.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Lembata, AKP I Wayan Pasek Sujana, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Sabtu kemarin.
“Sementara berproses,” kata Sujana. (LN/01)